Minggu, 03 Mei 2015

Batu Akik Galih Kelor Khas Semarang ini Dipercaya Bisa Menangkal Santet

 Batu Akik Galih Kelor Khas Semarang ini Dipercaya Bisa Menangkal Santet
Semarang, - Kepopuleran batu akik kini semakin merajalela, berbagai daerah diyakini menjadi penghasil batu yang berkualitas dan mahal. Namun ternyata masih banyak yang belum tahu di kota Semarang ada batu khas dan konon katanya bisa menangkal guna-guna.

Batu akik itu sebenarnya bukan berasal dari bebatuan di kali atau pegunungan, namun diolah oleh pengrajin dari fosil pohon asam yang berusia ratusan tahun. Asal nama kota Semarang sendiri menurut legenda berasal dari kata asam dan arang sehingga batu itu disebut batu khas Semarang.

Slamet (41) warga Jl Tambra Dalam 2, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara adalah salah satu pengrajin batu yang menemukan fosil tersebut dan membuatnya menjadi batu akik.

"Ini namanya batu Galih Asem, adanya ya hanya di Semarang," kata Slamet saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (2/5/2015) kemarin.

Meski dari fosil kayu, namun tingkat kepadatan dan kerasnya sama seperti batu pada umumnya. Warna coklat kayu menjadi warna yang khas, dan apabila diterangi dengan senter, maka sinarnya menembus batu dan memperlihatkan motif serabut seperti akar yang ada di dalamnya.

Harga Akik buatan Slamet ini di kalangan kolektor harganya bisa mencapai jutaan rupiah, namun Slamet menjualnya paling mahal sekitar Rp 300 ribu. Harga murah itu sengaja dibandrolnya agar peminat batu Galih Asem banyak dan bisa memperkenalkan batu itu ke masyarakat.

"Yang saya sayangkan di Semarang, masyarakat khususnya pemerintah daerah kurang memperhatikan. Padahal Semarang punya identitas luar biasa, Aceh punya giok, Purwokerto punya Klawing, Semarang ada ini," terangnya

0 komentar:

Posting Komentar